Senin, 23 Juni 2008

Kebijaksanaan Hidup

Konon, seorang raja memerintahkan semua mahaguru terkemuka di kerajaannya untuk menulis semua kebijaksanaan di dunia ini. Setelah bertahun-tahun, akhirnya dihasilkanlah ribuan buku berisi kebijaksanaan. Raja berkata:"Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku, ringkaslah..!"
Kemudian, para mahaguru meringkasnya kembali menjadi 100 jilid. Setelah diserahkan, Raja mengatakan:"Saya sudah tua, itu masih terlalu banyak. Ringkaslah kembali kedalam inti-inti yang paling mendasar."
Para mahaguru kembali bekerja. Setelah beberapa lama sebelum amanah itu tertunaikan, Raja menemui ajalnya.
Akhirnya, ketika saatnya sang Raja dimasukan ke liang lahat, pemimpin para mahaguru mengatakan: "Saya baru menyadari, bahwa inti kebijaksanaan adalah; Manusia tadinya tiada, kemudian dihidupkan, dan suatu saat akan kembali tiada. Sungguh hidup ini hanya sementara..!"

'Pekerja ALLAH'

Bahagialah orang yang menjadi 'Pekerja Allah'. Apabila Allah mencintai seseorang, Allah akan mempekerjakan dia.
Berbeda antara air yang tergenang dengan air yang mengalir. Kesegaran air yang bergerak memberi manfa'at. Kekeruhan air yang ngendap memberi madharat. Sedikitnya oksigen yang terkandung pada air yang diam akan membahayakan diri dan lingkungannya..
Resiko terbesar dalam hidup adalah ketika kita tidak melakukan sesuatu atau tidak memberikan kontribusi apapun.
'Ishy kariiman au mut syahiidan..! Hidup Mulia atau Mati sebagai Syuhada!

Berlayar Menuju Pantai Harapan

Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menantang angin. Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi Samudera menembus badai dan menemukan pantai harapan. Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga..
Dermaga adalah masa lalu anda, tali penambat adalah rasa takut dan penyesalan anda. Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang telah Allah anugerahkan kepada anda. Jangan biarkan masa lalu menambat anda. Lepaskan diri anda dari ketakutan dan penyesalan. Segeralah berlayar. Segeralah bekerja.
Ingatlah, ketika anda sudah berlayar, topan badai, gelombang besar dan batu karang akan menghadang anda menuju pantai harapan. Disitulah tanda komitmen dan konsistensi anda teruji.
Teruslah berlayar, karena hakikat kehidupan adalah perjuangan menembus segala rintangan. Dan hanya orang yang istiqamah di jalanNya yang akan berhasil meraih kebahagiaan.

Pergaulan Muda Mudi

Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah pergaulan muda-mudi, antara lain :
1. Menjaga Pandangan
QS. An-Nur : 30-31
“Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad)

“Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu Abi Dunya)

2. Menutup Aurat secara Sempurna
QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah)

”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin)

3. Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32)

4. Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama mahramnya.”
(HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)

5. Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita)
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)

6. Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)